Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu AS Hillary Clinton (Foto: Al Arabiya) |
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meminta Rusia agar segera memperingatkan Iran, bahwa negosiasi yang akan berlangsung pada April mendatang merupakan kesempatan terakhir bagi Iran untuk mencegah terjadinya serangan militer.
"Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton telah meminta Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk memperingatkan Iran bahwa pembicaraan dengan enam negara besar April mendatang, adalah kesempatan terakhir untuk memecahkan krisis terkait program nuklir Iran. Dia meminta Rusia agar menjelaskan hal tersebut kepada Iran," demikian dilansir sebuah Suratkabar Rusia Kommersant Daily seperti dikutip AFP Rabu, (14/3/2012).
Pernyataan Menlu Clinton itu sejalan dengan pernyataan Presiden AS Barack Obama yang mengatakan, AS akan lebih mengedepankan upaya diplomasi dibandingkan dengan melancarkan serangan militer. Kendati demikian AS tidak menutup kemungkinan jika berbagai opsi dapat ditempuh untuk menghentikan program nukir Teheran.
Rusia sendiri telah berulang kali memperingatkan serangan militer ke Iran akan menimbulkan konsekuensi yang besar. Negeri Beruang Merah itu pun menegaskan penyelesaian terkait kasus nuklir Iran harus diselesaikan melalui upaya diplomasi.
Kendati demikian menurut Kommersant Daily pula, militer Rusia sendiri kini dalam kondisi siaga untuk melindungi negaranya dari resiko serangan militer ke Iran. Termasuk salah satunya terkait dengan prediksi terkait akan adanya warga Iran yang mengungsi ke negara tetangga seperti Azerbaijan.
Israel sendiri yang selama ini diketahui bersikeras ingin menyerang Iran dalam beberapa hari terakhir tengah sibuk melancarkan serangan terhadap militan Palestina di Jalur Gaza.
Sejumlah pengamat menilai, serangan Israel di Jalur Gaza merupakan kesempatan dadakan bagi militer Israel untuk melakukan uji coba terkait dengan sistem pertahanan negaranya.
"Tentu saja ada beberapa perbedaan signifikan namun prinsip dasar serta skenarionya sama," ujar salah seorang pengamat.(rhs)
Source : Okezone
0 comments:
Post a Comment