15 December 2010

S-300P Rudal Pertahanan Udara Yang Mematikan

 

S-300 (SA-10 "Grumble") adalah SAM (rudal anti objek terbang) yang disinyalir terkuat di dunia saat ini, buatan Biro Rancang (NPO) Almaz dan Antei, yang tidak bisa lepas dari nama Veniamin Yefremov, perancang utama sistem pertahanan ini. Hal yang paling bisa dijadikan cerita mengenai kehebatan S-300 bukanlah gembar-gembor soal kehebatan kinerjanya, namun permainan politik yang melibatkannya.


S-300 terdiri dari banyak macam versi, ada versi S-300P yang diletakkan di atas truk mirip peluncur rudal balistik, S-300F untuk kapal, dan terakhir yang berasal dari biro desain Antei, S-300V yang dibopong kendaraan beralaskan track, mirip 9K37 Buk (SA-11 'Gadfly'). Yang terakhir ini juga dikenal dengan nama Antei-300.

Biro desain Antei sedang kesulitan dana untuk mengembangkan versi modern S-300V ini menjadi Antei-2500 yang rencananya akan menggantikan S-300V. Sistem rudal yang sering dibandingkan dengan rudal MIM-104 PATRIOT ini bertujuan untuk menghantam target terbang pada jarak jauh hingga dekat dengan tingkat presisi yang sangat tinggi untuk keperluan ABM (Anti Ballistic Missile). Downplay yang didengungkan pemerintahan AS belakangan mengenai efektifitas PATRIOT membuat nama S-300 mencuat.

Keganasan SAM Russia

Russia yang menggunakan pesawat angkatan udaranya untuk point-to-point defense dan serangan massal menitik beratkan kekuatan pertahanan udara bukan dengan supremasi udara seperti yang ditekankan Amerika, melainkan dengan senjata anti serangan udara yang kuat seperti SAM dan artileri anti udara. SAM Russia dibuat seefektif mungkin untuk menangkal dominasi kekuatan udara musuh. Keangkeran SAM Russia berasal dari pengalaman Amerika di Perang Vietnam, dimana baterai S-75 Dvina (SA-2 'Guideline') menjadi penghalang kekuatan udara yang sukses. Kisah lainnya datang dari 2K12 Kub (SA-6 'Goa') yang banyak memakan korban pesawat A-4 dan F-4 AU Israel pada perang Yom-Kippur dan yang paling terkenal adalah kisah "Behind The Enemy Lines", dimana F-16 Kapten Scott O'Grady dijatuhkan oleh varian modifikasi dari baterai tipe ini. Selain itu beberapa pesawat teramat Rahasia milik Amerika seperti U-2 Dragonlady berhasil dijatuhkan oleh baterai S-75 ini (seperti cerita U-2 Francis Gary Powers di atas Russia dan U-2 yang memata-matai Kuba).

 

Rudal-rudal anti pesawat buatan Russia yang lain pun secara instan mendapat reputasi "garang" macam ini. Ditambah pula kegagalan macam-macam jenis rudal buatan barat seperti rudal Blowpipe Inggris yang dinilai mengecewakan di perang Falklands 1982 serta kontroversi PATRIOT pada operasi Dessert Storm 1990-1991. Pemerintahan Barat sepertinya rutin melakukan 'downplay' terhadap keampuhan senjata-senjatanya, melalui karya-karya ilmiah, seperti yang membahas mengenai rudal Rapier yang juga disinyalir tidak efektif pada perang Falklands, meskipun sempat muncul potongan video yang menunjukkan keampuhan sistem radar Blindfire Rapier ini yang mampu 'melihat' pembom siluman B-2 Spirit yang sedang low-pass dalam acara Air Tattoo International di Fairford.
 

Indonesia

Indonesia dikabarkan berencana membeli sistem S-300PMU-1 untuk kepentingan Hanud. Sesumbar rudal ini mampu menembak segala jenis pesawat yang ada di dunia ini, termasuk F-22A Raptor dan F-35 Lightning II yang termutakhir.

Source : http://www.indoflyer.net youtube.com

6 comments:

Anonymous said...

Gimana Indonesia Mau membeli S-300 ini???
sedangkan permasalahan yang ada dalam Negeri ini belum selesai

dan utang2 negara pun masih banyak....!!!

jd mana lah mungkin indonesia membeli itu....???? toh itu pun kalau terjadi di beli S-300 ini. maka rakyat kecil seperti petani akan di cekik mati dalam perekonomiannya....hahahhahhahhaaaaa

Anonymous said...

Dari pada beli, kenapa negara ini tidak mencoba untuk merancang sistem rudal sendiri,
padahal banyak orang indonesia yang pinter2, ngak kalah dengan orang rusia atau amerika,
tapi pemerintah tidak pernah memperhatikan mereka malah sibuk memperkaya diri sendiri dan partainya ...

benar2 memalukan

Anonymous said...

2 komentar diatas, memperlihatkan kebodohan dan dangkalnya ilmu. sepeti tong kosong nyaring bunyi nya.

Anonymous said...

coment mu berlebihan

Anonymous said...

komentar ngga mutu

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.

Post a Comment