TEL AVIV - Mantan Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz menyarankan agar negaranya memperkuat dan menambah Iron Dome, senjata yang digunakan untuk mempertahankan Negeri Yahudi itu dari serangan roket dan artileri.
Komentar Peretz memunculkan perdebatan baru tentang rencana Israel yang hendak memperkuat pertahanannya, untuk mewaspadai serangan dari Iran. Pada saat Peretz menjabat, Israel masih dilanda peperangan dengan para pejuang Hizbullah di Lebanon. Hizbullah pun tak henti-hentinnya menembakkan serangan roket ke wilayah udara Israel.
Hampir 4 ribu roket ditembakkan Hizbullah ke Israel dalam perang yang berlangsung selama 34 hari. Negeri Yahudi itu terpaksa mengakui bahwa negaranya membutuhkan instrumen pertahanan yang baik untuk bertahan dari serangan Iran, Suriah, Hizbullah, dan pejuang Palestina di Gaza.
Peretz pun kembali menegaskan, Iron Dome dan senjata anti-misil adalah salah satu senjata yang dibutuhkan karena instrumen itu sanggup mempertahankan populasi, ketimbang sebuah basis militer seperti pangkalan udara dan lainnya. Demikian seperti diberitakan UPI, Selasa (27/3/2012)
Iron Dome mulai dioperasikan di Israel pada April 2011, dan sudah diuji coba pada saat para pejuang Palestina melancarkan 230 serangan roket ke Israel. Menurut militer Israel, Iron Dome berhasil menangkis 90 persen serangan misil yang muncul dari Jalur Gaza.
Meski demikian, Iron Dome dipastikan akan mengalami pembaharuan. Hingga saat ini, Iron Dome ditempatkan di Gurun Negev untuk melindungi Kota Beersheba, Ashkelon, dan Ashdod. Israel juga akan mengerahkan Iron Dome ke wilayah utaranya.(AUL)
Source : Okezone
0 comments:
Post a Comment