Pesawat Phantom Ray dari Boeing terbang selama 17 menit, di ketinggian 7.500 kaki, dan kecepatan 205 mil per jam.
Sistim Udara Tak Berawak atau UAS, telah dikembangkan sejak pertengahan 2008, dan uji penerbangan 27 April lalu adalah untuk melihat dasar kelayakan terbangnya.
Rencana selanjutnya adalah menerbangkan UAS ke ketinggian 40.000 kaki, di kecepatan yang hampir secepat suara.
Boeing menguji Phantom Ray dengan biaya sendiri, karena ia belum dikembangkan untuk misi khusus.
Menurut Boeing, pesawat ini akan berfungsi sebagai platform, untuk berbagai kasus seperti pengintaian atau serangan.
Pesawat yang mirip dengan Phantom Ray telah digunakan di Afganistan dan Pakistan.
Bentuk sayapnya yang unik memudahkannya untuk menghindari radar. Mesinnya ditanam sangat dalam, hampir tak bersuara dan tak berpanas, hingga sulit terdeteksi.
Pesawat ini dikendalikan lewat komputer oleh operator di darat, menentukan kemana ia harus terbang, mengeluarkan muatan, dan kapan harus kembali.
Dengan panjang 36 kaki dan sayap selebar 50 kaki, ia juga dapat mengisi bahan bakar selama penerbangan.
SPESIFIKASI
Values for X-45 marked with an *.
General characteristics
- Crew: None (UCAV)
- Length: 36 ft (11 m)
- Wingspan: 50 ft (15 m)
- Max takeoff weight: 36,500 lb (16,556 kg)
- Powerplant: 1 × General Electric F404-GE-102D
Performance
- Maximum speed: Mach 0.85
- Cruise speed: 614 mph (534 kn; 988 km/h) ; Mach 0.8
- Range: 1,500 mi (1,303 nmi; 2,414 km) *
- Service ceiling: 40,000 ft (12,192 m) *
1 comments:
Post a Comment