13 December 2010

K11, Senapan Serbu Terbaru Korea Selatan (I)

Senapan Serbu  K11
ALUTSISTA - Layaknya mobil dengan sistem injection dimana pembakaran BBM dan oksigen diatur secara elektronis lewat Electronic Control Unit (ECU), demikian pula halnya dengan senapan serbu dual laras lansiran S&T Daewoo-Korea ini. Diberi nama K-11, senapan ini menganut sistem pengoperasian penembakan secara elektronis lewat Fire Control Unit (FCU).



Senapan yang digadang-gadang pemerintah Korea Selatan sebagai senapan serbu masa depan ini bukan hanya tangguh dari segi operasional requirement saja, tapi terbukti dari beberapa kali uji coba di lapangan senapan ini mampu memperoleh hasil yang cukup memuaskan. Mulai dari daya hancur, ketepatan, kenyamanan, ketahanan dan kemudahan perawatan, semua berhasil dilalui. Teknologinya sendiri bukan hal baru lagi di dunia senjata serbu, senapan dual laras ini dikenal dengan istilah Objective Individual Combat Weapon (OICW).

OICW sendiri awalnya merupakan sebuah kompetisi program pembuatan senapan serbu generasi terbaru dibawah pengawasan dan pengembangan US Army, program ini akhirnya tidak dilanjutkan tanpa menghasilkan satu senapan pun yang berhasil di produksi secara massal. Namun beberapa prototype senapan sempat di perkenalkan ke publik diantaranya : XM-29, XM-8 dan XM-25.

Dibeberapa negara di luar Amerika, program OICW dijadikan parameter pengembangan senjata masa depan. Dari parameter ini, K11 bisa dibilang sebagai pelopor hadirnya senapan serbu yang berhasil mengkombinasi teknologi masa kini dan masa depan yang sukses di komersialisasi.

K11 pertama kali dipublikasikan di Pameran Pertahanan IDEX 2009, Abu Dhabi-UAE pada 22-26 Februari 2009. Di negara asalnya K11 dipublikasikan pada acara DSEI military expo, September 2009.

Begitu optimisnya terhadap perkembangan senjata ini, Im Chung-bin, Kepala Staf Angkatan Darat Korea (ROKA) menyatakan K11 akan resmi memperkuat pasukan infantri Korsel pada tahun 2010. Pernyataan tersebut disampaikannya saat acara “Ground Weapon Conference 2009” di Daejeun pada November 2009 lalu.

Bahkan seorang pejabat Agency for Defense Development (ADD), sebuah lembaga dibawah kementrian pertahanan Korea Selatan mengungkapkan negaranya berencana bakal ikut serta dalam pameran industri pertahanan di Amerika pada Juni 2010 nanti dengan menghadirkan K11. “K11 menjadi bukti engineer kami mampu menciptakan senjata bagi pasukan infantri masa depan dan ini adalah salah satu upaya memasarkan langsung ke negara pembeli potensial kami, Amerika” ungkapnya.

Dia juga mengatakan K11 bakal dipasarkan juga kenegara-negara lain selain AS. ADD sebelumnya pernah membawa sampel senapan K11 untuk diujicoba pasukan US Army di U.S.Pacific Command-Hawaii.

Bukan Barang Baru

Hadirnya K11 bukan hal baru bagi US Army, beberapa tahun lalu AS pernah mengembangkan program senapan serupa (OICW) dengan nama XM-29. Meskipun K11 bukan lisensi Alliant Techsystems Corporation (pembuat XM-29), namun AS kagum atas keberhasilan sekutunya di Asia Timur ini atas keberhasilan mengembangkan senapan dual laras tersebut.

Berdasarkan program tersebut, AS kemudian mengembangkan senapan serbu XM-8 yang prinsip kerjanya sama dengan XM-29 namun sistem elektronisnya memanfaatkan penggunaan energi kinetik (energi gerak yang diubah menjadi energi listrik). Pemanfaatan energi ini lebih kepada alternatif suply energi batery, terutama untuk perangkat kontrol elektronis dalam sistem senjata.

XM-8 dikembangkan oleh Heckler & Koch America (perusahaan patungan AS dan Jerman), proyeknya dibatalkan pada tahun 2005, begitu pula dengan XM-29 pada tahun 2004. Selain karena alasan keterbatasan anggaran research and development (budget-nya melampaui yang ditetapkan US$ 32,5 juta), permasalahan lainnya adalah buruknya daya tahan baterei saat sistem pembidik elektronis diaktifkan.

Selain itu menurut beberapa pengamat model dan bentuk XM-8 dianggap kurang nyaman (ergonomis), padahal senapan ini diproyeksikan untuk menggantikan senapan serbu M4A1 milik US Army.
Source: ALUTSISTA

0 comments:

Post a Comment