Foto: Kapal Perusak Russia Smetlivy |
INTELIJEN – Tak mau kalah dengan AS dan negara-negara Barat lainnya, Rusia juga menempatkan secara permanen kapal-kapal perangnya untuk berpatroli di perairan laut dekat wilayah Suriah. Keputusan itu diambil Kremlin setelah jumlah kapal AS dan sekutunya semakin banyak di perairan itu.
Pernyataan itu disampaikan seorang pejabat tinggi yang tak disebutkan namanya di Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita RIA Novosti pada Jumat (13/4/2012). "Sudah diputuskan untuk menempatkan kapal-kapal perang Rusia dekat pesisir Suriah secara permanen," kata pejabat itu.
Sebelumnya pada akhir tahun lalu, Angkatan Laut Rusia memberangkatkan konvoi sembilan kapal perang ke perairan Laut Tengah dan sempat mampir di Pelabuhan Tartus di Suriah. Namun, waktu itu, Rusia mengatakan, konvoi kapal yang dipimpin kapal induk Admiral Kuznetsov itu tak ada hubungannya dengan perkembangan situasi di Suriah dan hanya menjalankan latihan rutin musim dingin.
Konvoi kapal perang itu sudah kembali ke pangkalan masing-masing, Februari 2012 lalu. Tapi, awal April ini, Rusia kembali memberangkatkan kapal perusak berpeluru kendali Smetlivy ke perairan Suriah. Kapal tersebut direncanakan akan berlabuh di Pelabuhan Tartus yang disewa Rusia sebagai pangkalan angkatan laut satu-satunya milik Rusia di kawasan Mediterania.
Menurut pejabat tinggi Rusia seperti yang dikutip RIA Novosti itu, Smetlivy akan digantikan kapal perang lain dari Armada Laut Hitam Rusia, Mei mendatang. "Setlivy mungkin akan digantikan kapal fregat Pytlivy atau salah satu kapal serbu amfibi kami," ujar pejabat itu.
Pytlivy adalah kapal fregat berpeluru kendali kelas Krivak II yang dilengkapi peluru kendali antikapal SS-N-19 Granit/Shipwreck dan rudal antipesawat SA-N-4 Gecko.
Rusia juga tengah menyiapkan beberapa kapal perang lain, termasuk kapal-kapal yang mampu mendaratkan pasukan di Suriah, untuk berangkat melakukan patroli tetap di sekitar Suriah.
Pada era Uni Soviet, sekitar 50 kapal perang dari Skuadron Kelima Armada Laut Hitam dan kesatuan-kesatuan AL Rusia lain dikerahkan secara rutin untuk berpatroli secara permanen di Laut Tengah.
Sementara itu, AS dan sekutunya, seperti Inggris, Jerman, Kanada, dan Perancis, telah menempatkan kapal-kapal perangnya di sekitar Suriah sejak gerakan rakyat menentang Pemerintah Suriah mulai pecah, Februari 2012.
Source : Intelijen
0 comments:
Post a Comment