06 April 2012

Pangkalan Udara Rusia Amankan Asia Tengah



MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatkaan, basis militer Rusia yang terletak di Kota Kant, Kirgistan akan sangat berperan menjaga kestabilan di wilayah Asia Tengah.

Lavrov menegaskan bahwa Negeri Beruang Merah tidak memiliki agenda khusus dengan meletakkan basis Angkatan Udara di Kirgistan. Penempatan pangkalan udara tersebut juga dilakukan atas persetujuan Presiden Kirgistan Almazbek Atambayev. Demikian seperti diberitakan Trend, Jumat (6/4/2012).

Belakangan ini, komunitas internasional sempat menaruh kecurigaan terhadap Negeri Beruang Merah atas aktivitasnya terhadap Kirgistan. Rusia dituding mempersenjatai negara tersebut dengan perlengkapan militer seharga USD16 juta atau sekira Rp143 miliar. Rusia juga pernah meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan di perbatasan Tajikistan pada September 2011.

Tujuan Rusia memberikan persenjataan terhadap negara-negara kawasan Asia Tengah disebabkan karena Rusia masih kurang yakin atas kapabilitas negara-negara tersebut dalam mengatasi ancaman teror.

"Banyak tugas berat yang akan kami pikul. Kejahatan trans-nasional merebak di Kirgistan, kami mengetahui seberapa jauh pasukan perbatasan Kirgistan dalam menghadapi ancaman tersebut. Kami hendak mencoba untuk memperkuat kerja sama dan persabahatan kami," ujar pimpinan pasukan perbatasan Rusia Vladimir Pronichev.

Kirgistan sendiri sudah menganggap Rusia sebagai mitra terbaiknya. Kirgistan bahkan mendorong terjalinnya kerja sama antara Rusia dan bekas negara Uni Soviet di masa yang akan datang.(AUL)


Rusia Akan Awasi Basis Logistik NATO



Rusia menegaskan, negaranya akan tetap memegang kendali atas basis distribusi logistik untuk pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang rencananya akan didirikan di Kota Ulyanovsk, Rusia.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengingatkan, negaranya tetap akan mengawasi tempat yang akan menjadi basis distribusi logistik bagi pasukan NATO di Afghanistan. Rusia juga tidak akan membiarkan pejabat sipil atau militer NATO untuk menguasai wilayah tersebut.


"Basis tersebut akan berada di bawah pengawasan Federasi Rusia. Tidak boleh ada aktivitas militer atau petugas sipil dari NATO," ujar Lavrov, seperti dikutip dari RIA Novosti, Kamis (5/4/2012).


Pendirian basis distribusi tersebut digagas oleh Amerika Serikat (AS) untuk membantu penarikan mundur pasukan NATO di Afghanistan pada 2013 hingga 2014 mendatang.


Pasukan Rusia akan bertugas untuk memeriksa seluruh kargo yang ada di basis tersebut. Hal itu dilakukan guna mewaspadai adanya penyelundupan narkotik dari Asia Tengah ke Negeri Beruang Merah.


"Rusia sangat memperhatikan masalah keamanan, jadi kami harus membuat kesepakatan dengan NATO agar kami dapat memastikan barang-barang yang masuk ke wilayah kami harus diperiksa," ujar Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko.


Rencana pendirian basis logistik NATO kerap mendapat kecaman dari fraksi komunis Rusia. Partai Komunis Rusia tidak sudi bila Barat menjajaki kota kelahiran Pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin.

Source : Okezone

0 comments:

Post a Comment