17 March 2012

TNI AL Borong Alutsista Baru




Jurnas.com | USIA renta, membuat ketangguhan mayoritas alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, merosot. Hal sama dialami Angkatan Laut (AL).


Rata-rata alutsista TNI AL berusia 30-an tahun, termasuk di antaranya kapal perang. "Fungsinya sudah jauh berkurang," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno di Jakarta, Jumat (16/3).


TNI AL berupaya meningkatkan kekuatan alutsista untuk memenuhi Minimum Essential Forces (MEF). Kekuatan alutsista TNI AL dinilai KSAL telah cukup dari segi kuantitas, namun tidak dari sisi kualitas. Alutsista TNI AL saat di antaranya 115 unit kapal perang, 54 unit pesawat, dan 339 unit kendaraan tempur.


TNI ALsedang menunggu penyelesaia tiga unit kapal selam diesel elektrik dari Korea Selatan. "Juga empat kapal perusak kawal rudal yang dibangun PT PAL," kata Soeparno. Kapal selam yang dipesan dari Korea diperkirakan akan selesai pada 2015 dan 2016. Sesuai kesepakatan, pembuatan satu kapal selam akan dilakukan di Indonesia melalui industri pertahanan dalam negeri


Selain itu, empat unit KCR Trimaran juga dipesan dari dalam negeri, dan 16 unit kapal cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter rampung pengerjaannya akhir 2014. Sebanyak 15 unit kapal cepat rudal dengan panjang 60 meter juga telah dipesan.


Lalu dua kapal survei, kapal latih pengganti KRI Dewa Ruci dan 12 kapal angkut tank. "Kapal latih pengganti KRI Dewa Ruci diharapkan tiba sebelum 5 Oktober 2014," ujarnya.



TNI AL Akan Dapat Hibah Kapal Angkut dari Korsel

TIDAK lama lagi, TNI Angkatan Laut akan segera menerima hibah kapal angkut personel atau Armor Personel Carrier (APC) dari Korea Selatan. "TNI AL akan mendapat hibah kapal angkut personil (Armor Personel Carrier/APC) 10 unit dari Korea Selatan. Kami berharap ada tambahan hibah sebanyak 25 unit, "kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, di Jakarta, Jumat (16/3).

Menurutnya, TNI AL terus berupaya meningkatkan kekuatannya dengan memenuhiMinimum Essential Forces (MEF). Selain hibah, TNI AL juga memesan 11 unit helikopter anti kapal selam, 6 helikopter anti kapal permukaan, helikopter angkut dan 54 tank amfibi.

Tak hanya itu, TNI AL juga akan mengajukan pengadaan 3 unit kapal multirole light frigatesdari Inggris yang diproduksi Jerman.

Selain melakukan pengadaan alutsista baru, strategi yang dilakukan TNI AL juga dilakukan dalam bentuk pemeliharaan, revitalisasi kemampuan alutsista, relokasi alih fungsi sesuai kebutuhan alutsista dan penghapusan alutsista yang sudah tua. "Untuk pengadaan baru, kami memprioritaskan dilakukan di dalam negeri,"jelas Soeparno. 




0 comments:

Post a Comment