25 March 2012

Tim HoES bersama TNI survey infrastrukttur di Kongo



Kongo (ANTARA News) - Tim HoES (Head of Engineering Section) MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) bersama Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco atau Indonesia Engineering Company, survey bersama untuk perbaikan bainfrastruktur di wilayah Dungu, Faradje dan Durba Republik Demokratik Kongo, Jum’at (23/3).

Dalam melakukan survey, meenurut Pusat Penerangan TNI, Tim HoES Monusco dipimpin Gautam Mukhophadya didampingi Deputy Road and Airfield Unit, Emil Kwame Ampofo. Sementara Satgas Kompi Zeni TNI dipimpin Wadansatgas, Mayor Czi Ary Syahrial, beserta sejumlah perwira pertama. 

Selain melakukan survey jalan dan jembatan di wilayah Dungu, Faradje dan Durba, rombongan juga meninjau pembangunan jalan antara Dungu-Duru sepanjang 78 km yang saat ini masih dalam pengerjaan oleh Kontingen Indonesia.
           
Menurut Mukhophadya, hasil dari Kontingen Indonesia Engineering Company menjadi contoh kontingen negara lain karena hasilnya sangat bagus, rapi dan sesuai dengan standar yang ditetapkan Monusco. 

Di antaranya lebar jalan; ketebalan jalan yang terbuat dari limounite (tanah merah) dan saluran pembuangan air serta sinar matahari yang masuk ke badan jalan, jika hujan akan cepat menguap atau mengering karena kondisi jalan tidak lembab.

Apabila pembangunan jalan antara Dungu-Duru sudah selesai dan dapat menembus Sudan Selatan serta perbaikan badan jalan dan jembatan di wilayah Dungu, Faradje dan Durba dapat diselesaikan, ada kemungkinan Log Base yang saat ini masih di Camp Bunia akan dipindahkan ke Dungu.

Sehingga logistik Monusco dapat di kirim langsung dari Uganda menuju Dungu tanpa harus melewati Bunia karena infrastruktur yang ada sudah memenuhi standart baik jalan, jembatan maupun Bandara.

Pada akhir kunjungannya, Mukhopradhya berharap apabila perbaikan jembatan sudah dapat diselesaikan, di setiap titik sebelum dan sesudah melewati jembatan diberi gundukan tanah (polisi tidur) agar para pengemudi lebih hati-hati melintasi jembatan yang merupakan akses vital bagi masyarakat Kongo.

Source : Antaranews

0 comments:

Post a Comment