Pasukan AS (Foto: Euronews) |
Pengamat politik Dewi Fortuna Anwar mengatakan, penempatan sejumlah personil militer Amerika Serikat (AS) di pangkalan Darwin, Australia hanyalah bentuk dari hubungan partner atau sekutu biasa antara AS dan Australia.
Perempuan yang menjabat sebagai Chairman Institute for Democracy and Human Rights The Habibie Center ini, menilai jumlah personel militer tidaklah signifikan.
"Penempatan sejumlah personil AS di Australia tak lebih dari sekedar kegiatan umum militer AS. Ada keperluan dari AS untuk menempatkan sejumlah kecil personil militernya. Karena adanya kebutuhan teknis," ujar Dewi Fortuna Anwar usai diskusi Asean-US Relations: What Are the Talking Points? yang digelar di @america Mall Pacific Place Jakarta, Senin (5/3/2012).
Ditambahkan Dewi Fortuna, jumlah pasukan AS yang berada di Darwin bukanlah jumlah pasukan yang signifikan untuk melakukan misi tertentu.
"Seperti kita ketahui AS bahkan memiliki basis militer di Okinawa, Jepang serta di Korea Selatan yang jumlah personilnya sangat besar," imbuhnya.
Dewi Fortuna pun mengatakan, hal ini menjadi perdebatan karena dikaitkan dengan konteks meningkatnya ancaman yang datang dari China.
"Pada awalnya memang timbul kekhawatiran keberadaan pasukan AS akan menimbulkan konflik. Namun Presiden AS Barack Obama telah menjanjikan keamanan dan tidak adanya motif tertentu terkait hal itu. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pun pada akhirnya dapat menerima hal itu," ujarnya.(faj)
Source : okezone
0 comments:
Post a Comment