24 March 2012

Kritikan Atas Program Nuklir Korut Adalah Deklarasi Perang



PYONGYANG - Suratkabar Korea Utara (KCNA) menuliskan dalam laporannya, setiap kritikan atas program nuklir Korea Utara merupakan penghinaan ekstrem serta sebuah deklarasi perang.

"Setiap tindakan provokatif akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap kami dan konsekuensinya akan menjadi hambatan besar dalam pembicaraan denuklirisasi Semenanjung Korea," tulis suratkabar KCNA seperti dikutip RT Sabtu, (24/3/2012).

Pernyataan ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengumumkan bahwa rencana peluncuran satelit Korut dengan menggunakan roket jarak jauh merupakan sebuah provokasi dan tindakan pelanggaran langsung terhadap perjanjian internasional.

Menurut pejabat keamanan nasional AS Daniel Russel, Presiden Obama direncanakan akan melangsungkan pertemuan dengan pemimpin China dan Rusia untuk membahas masalah peluncuran satelit Korut tersebut.

Barat dan Korea Selatan (Korsel) mencurigai bahwa peluncuran satelit Korut itu merupakan bagian dari upaya Pyongyang untuk membangun rudal antarbenua dan mengembangkan hulu ledak nuklir mereka.

Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa Korut berencana untuk melakukan peluncuran satelit ke luar angkasa dengan menggunakan roket jarak jauh. Hal ini dilakukan untuk merayakan hari ulang tahun ke-100 pendiri Korut, Kim II-Sung.

Dalam laporannya KCNA juga menyebutkan, Presiden Korsel Lee Myung-bak berusaha untuk memprovokasi terjadinya perang nuklir di Semenanjung Korea.

"Seharusnya untuk meredakan ketegangan di kawasan Semenanjung Korea perlu diadakannya pembicaraan denuklirisasi nuklir di seluruh wilayah di Semenanjung bukannya justru berbicara tentang persoalan nuklir yang tidak pernah ada di Korut," ungkap laporan tersebut.

Presiden Korsel Lee Myung-bak sendiri dikabarkan akan membawa masalah peluncuran nuklir Korut ini dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Nuklir yang akan berlangsung di Seoul pada April mendatang. KTT Keamanan Nuklir ini nantinya akan dihadiri oleh 58 kepala negara dan organisasi internasional. 

Korsel berharap KTT Keamanan Nuklir ini nantinya dapat memainkan peranan yang besar dalam memperluas dukungan masyarakat internasional terkait dengan denuklirisasi Korut.(rhs)

Source : Okezone

0 comments:

Post a Comment