01 March 2012

China Mungkin Akan Gunakan Kekuatan Militer


Menhan India AK Antony (Foto: EPA)

NEW DELHI - Sejumlah analis India mengatakan, China mungkin akan menggunakan kekuatan militer dalam perseteruan perbatasan kedua negara terutama di wilayah Arunachal Pradesh atau Ladakh di Jammu dan Kashmir.

"Perbatasan India-China telah stabil dalam beberapa tahun terakhir. Namun China mungkin akan menegaskan klaim teritorial mereka dengan menggunakan kekuatan bersenjata," sebut sebuah laporan dari sekelompok analis yang berusaha menjelaskan kebijakan strategis luar negeri India abad 21 seperti dikutip The Hindu.

Lebih lanjut laporan itu menyebutkan India tidak dapat sepenuhnya mengabaikan serangan militer China di wilayah Arunachal pardesh atau pun di Ladakh.

China dan India mulai terlibat dalam perang kata-kata, ketika Menteri Pertahanan India A.K. Antony mengunjungi sebuah wilayah di dekat perbatasan China.

China menanggapi kunjungan Menlu India itu dengan menegaskan keberatannya atas kunjungan Menhan Antony ke wilayah yang diklaim masih merupakan bagian dari Negeri Tirai Bambu itu.

"Saya terkejut melihat reaksi China, ini tidak bisa diterima. Arunachal Pradesh adalah wilayah kedaulatan India," ujar Antony sekaligus menegaskan, India tidak akan mentoleris intervensi China terhadap wilayah yang menjadi kedaulatannya.(rhs)



India Siap Gelar Latihan Perang Besar di Dekat Pakistan





NEW DELHI - Militer India berniat menggelar latihan perang dalam skala besar yang melibatkan 20 ribu pasukan di perbatasan Pakistan.


Juru bicara militer India Kolonel Jagdeep Dahiya mengatakan, latihan militer Shoorveer (Serdadu Pemberani) akan digelar di wilayah Rajasthan dan melibatkan 200 tank buatan Rusia. Latihan perang itu dimulai pada Maret mendatang hingga akhir Mei.


"Latihan perang tersebut akan menjadi latihan perang terbesar yang pernah kami lakukan," ujar Dahiya, seperti dikutip AFP,


Negeri Bollywood bahkan berniat untuk menguji coba sistem pertahanan udaranya pada latihan Shoorveer, bersamaan dengan jet tempur, artileri, helikopter dan mesin perang lainnya. Dahiya pun menegaskan, latihan ini tidak bertujuan untuk menakut-nakuti Pakistan dan tidak akan meningkatkan ketegangan antara negara-negara yang berbatasan dengan India.


"Kami sudah memberitahu Pakistan bahwa kami akan menggelar latihan perang dalam skala besar," imbuhnya.


Hubungan India dan Pakistan mulai membeku pada 2004 silam dan pada 2008 lalu, Pakistan sempat dituding berada di balik insiden teror Mumbai yang menewaskan 166 orang. Namun, kedua negara yang memiliki kekuatan nuklir itu kerap mencoba untuk memperbaiki hubungan bilateralnya dengan melakukan segenap kunjungan antar pejabat tinggi belakangan ini. 


Belakangan ini, kabar atau berita yang menceritakan ketegangan hubungan India dan Pakistan juga sudah mulai jarang memenuhi media.(AUL)

Source : okezone

0 comments:

Post a Comment