14 February 2012

Iran Tak Punya Nuklir, Lalu untuk Siapakah Misil NATO?


Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov

JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov mencermati isu ketegangan Rusia dan Barat terkait sistem pertahanan misil North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang sering disebut-sebut untuk mewaspadai Iran.

"Misil-misil itu mengarah ke negara kami, mereka (Barat) selalu menyebut bahwa misil tersebut digunakan untuk mewaspadai ancaman misil dari Iran. Namun, Iran tak memiliki misil berhulu ledak nuklir," ujar Dubes Ivanov, di kediamannya, Selasa (14/2/2012).

Dalam menanggapi pernyataan NATO, Rusia pun sudah meminta Amerika Serikat (AS) agar memberikan jaminan keamanan ke Rusia, namun AS menolak tawaran Rusia.

Menurut Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin sudah menjelaskan bahwasannya misil-misil tersebut mengarah ke Pegunungan Ural di Rusia. Wilayah itu tak lain adalah wilayah di mana terdapat fasilitas nuklir Rusia.

Pada kesempatan yang sama, Ivanov berkomentar sedikit tentang isu nuklir Iran yang saat ini menjadi perdebatan banyak negara. Ivanov menilai, sanksi yang diberlakukan oleh Uni Eropa ke Iran adalah tindakan kontra-produktif.

"Kami rasa, jendela untuk bernegosiasi dengan Teheran masih tetap terbuka. Rusia merupakan anggota dari kelompok enam negara yang akan memfasilitasi dialog dengan Iran. Dalam kasus ini, Badan Atom Internasional (IAEA) juga harus memainkan peranannya guna menyelesaikan masalah yang ada," imbuhnya.

"Terkadang sanksi bisa menjadi salah satu instrumen yang tepat, namun sanksi secara sepihak yang digagas oleh satu negara tidak akan produktif dalam menyelesaikan isu nuklir Iran," tegasnya.(AUL)

Source : okezone

0 comments:

Post a Comment