09 February 2012

Dua Pesawat Intai dari Filipina Segera Tiba

MQ-1 Predator Unmanned Aerial Vehicle 

TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah berencana mendatangkan dua unit pesawat intai tanpa awak dari Kital Philippine Corp asal Filipina pada tahun ini. Dua pesawat intai yang diklaim menggunakan teknologi gabungan dari beberapa negara itu harus 'ditebus' pemerintah Indonesiadengan harga US $ 16 juta.

"Itu pesawat baru, delivery pada tahun ini," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2012.

Menurut dia, pembelian dua unit pesawat intai tanpa awak dari Filipina itu sebenarnya adalah program lama, yakni program pada 2004 lalu. Program itu dilatarbelakangi kondisi Indonesia saat itu yang hanya mampu meminjam pesawat intai milik negara sahabat. 

"Saat itu di dalam negeri belum tersedia (pesawat intai), sehingga kami mencari ke beberapa negara, ada Belanda dan Rusia, dan akhirnya kami temukan satu kolaborasi di Filipina," ujar Sjafrie.

Realisasi kontrak dengan pihak Filipina baru terlaksana pada 2006 lalu. Pesawat bermesin asal Italia itu diklaim dapat bertahan selama 15 jam dan memiliki daya jelajah sejauh radius 250 kilometer. "Dan ini sudah kami uji secara teknis," ucap Sjafrie.

Dia mengatakan keberadaan dua unit pesawat intai itu memiliki arti penting, terutama dalam kaitannya dengan operasi intelijen, mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Pesawat intai itu bisa juga digunakan untuk kepentingan humanitarian, misalnya mendeteksi cuaca. "Jadi jangan dipikir itu hanya untuk kepentingan militer. Itu juga bisa untuk nonmiliter," kata Sjafrie.

Menurut dia, pembelian pesawat intai itu membuka kesempatan bagi pihak-pihak terkait di dalam negeri untuk menyerap teknologi pesawat intai itu karena teknologi pesawat intai asal Filipina itu lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi pesawat sejenis yang tengah dikembangkan teknokrat Indonesia. "Jadi para teknokrat bisa menyerap teknologi itu," ujar Sjafrie.

Source : tempo.co


0 comments:

Post a Comment