Foto : Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen (AP) |
VILNIUS - Sekretaris Jendral North Atlantic Treaty Organization (Sekjen NATO) Anders Fogh Rasmussen, khawatir akan pembangunan proyek pertahanan di perbatasan Polandia, Kaliningrad. Rasmussen juga meminta Rusia agar menahan diri pembangunan persenjataan itu.
Rasmussen mempertanyakan sikap Rusia yang tampak agresif dengan membangun persenjataannya di Kaliningrad yang menjadi perbatasan antara Rusia dan dua negara anggota NATO, Lithuania serta Polandia.
"Pernyataan dan sikap Rusia membuat negara anggota NATO khawatir. Rusia hanya buang-buang uang, karena NATO tidak mungkin melakukan serangan ke Rusia," ujar Rasmussen, seperti dikutip AFP, Jumat (20/1/2012).
"Upaya Rusia yang membangun kekuatan militernya di Kaliningrad sangat tidak masuk akal. Saya pun akan mengajak Rusia untuk menghadapi realita bahwasannya NATO bukanlah musuh Rusia. Kami dan Rusia harus menjadi mitra kerja sama yang saling menguntungkan," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite mengatakan, sikap Rusia menunjukkan adanya degradasi kepercayaan antara Rusia dan NATO. Grybauskaite juga mengajak Rusia untuk tetap berdialog guna membahas setiap ancaman yang muncul.
Pembangunan kekuatan militer Rusia di Kaliningrad merupakan respons Rusia terhadap keberadaan sistem pertahanan misil NATO. Sistem pertahanan misil tersebut digagas oleh Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi ancaman misil dari Iran, namun Rusia juga merasa terancam dengan keberadaan misil-misil NATO.
Negeri Beruang Merah itu akhirnya menuntut AS agar memberikan jaminan keamanan, namun Paman Sam menolak tuntutan Rusia. Rusia pun mengancam akan menempatkan misil Iskandernya dan misil S-400 di Kaliningrad.(AUL)
Source : okezone.com
0 comments:
Post a Comment