Foto : Adnan al-Asadi (eyeiraq) |
BAGHDAD - Sebulan setelah pasukan Amerika Serikat (AS) meninggalkan Irak, Kementerian Luar Negeri AS mengoperasikan pesawat mata-mata tak berawak di Negeri Seribu Satu Malam itu. Irak pun mengecam operasi pesawat tersebut.
"Langit kami bukanlah, langit AS," ujar Menteri Dalam Negeri Irak Adnan al-Asadi, seperti dikutip New York Times, Senin (30/1/2012).
Para pejabat senior di Irak juga menilai, aktivitas pesawat mata-mata AS akan melanggar kedaulatan Irak. Sementara itu, AS harus meminta persetujuan terlebih dahulu ke Irak sebelum menerbangkan pesawatnya.
Pentagon memang kerap menggunakan pesawat tak berawak untuk membasmi militan-militan. AS juga menempatkan basis pesawat tak berawaknya di Pakistan, Yaman, dan Somalia. AS bahkan mengembangkan operasinya dengan menempatkan basis baru di Ethiopia, Seychelles, dan beberapa tempat di kawasan Timur Tengah.
Pesawat pengebom tak berawak milik AS juga sudah sangat berprestasi dalam menewaskan beberapa orang pimpinan militan yang menjadi musuh bebuyutan Paman Sam.
Meski demikian, Kementerian Luar Negeri AS menjelaskan bahwa pesawat yang akan dikirim ke Irak bukanlah pesawat yang sama seperti yang dikirim AS ke Afghanistan.
Bentuk pesawat itu juga lebih kecil dan tidak memiliki persenjataan. Misi mata-mata di Irak juga hanya ditujukan untuk menyelidiki ancaman potensial terhadap para pasukan AS.(AUL)
Source : okezone.com
0 comments:
Post a Comment