24 November 2011

Digertak Rusia, AS dan NATO Maju Terus



VIVAnews - Ancaman Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan menghancurkan sistem pertahanan rudal NATO di Eropa diabaikan oleh AS. Pihak Gedung Putih mengatakan program yang dijadwalkan rampung pada 2020 tersebut tetap akan berjalan.

Juru bicara dewan keamanan nasional di Gedung Putih, Tommy Vietor, berusaha meyakinkan bahwa program pertahanan rudal yang tengah dibangun tidak akan membahayakan nuklir Rusia.
"Dalam berbagai kesempatan kami telah menjelaskan kepada pemerintah Rusia, bahwa sistem pertahanan rudal di Eropa tidak akan dan tidak bisa mengancam pertahanan Rusia," kata Vietor, dilansir dari Reuters, Rabu 23 November 2011.

Proses pembangunan sistem pertahanan masih terus dilakukan di Eropa timur, tidak peduli ancaman Rusia. NATO dan AS membangun sistem pertahanan rudal berbasis darat dan laut, yaitu SM-3 interceptors, di Polandia, Rumania dan Spanyol. Sementara sistem radar akan dipusatkan di Turki.

Pembangunan sistem ini dilakukan secara bertahap. Saat ini sistem pertahanan rudal dilakukan AS dari kapal induk di lautan. Pada tahun 2015, basis sistem pertahanan sudah berdiri di empat negara tersebut. Tahap ketiga dan keempat akan dilakukan hingga rampung pada 2020.

"Implementasinya berjalan sangat baik dan kami tidak melihat adanya ancaman untuk membatalkannya. Kami tidak akan membatasi atau mengubah rencana kami di Eropa," kata Vietto lagi.

Sebelumnya, Medvedev mengancam akan menghancurkan sistem pertahanan rudal NATO. Medvedev juga telah memerintahkan pasukannya untuk berada dalam posisi siaga tempur di dekat perbatasan. Berbagai rudal canggih Rusia juga siap ditembakkan. Menurut AS, tanggapan keras Medvedev ini tidak perlu dilayangkan.

"AS sangat terbuka dan transparan dengan Rusia soal pertahanan rudal kami di Eropa. Sistem ini merupakan refleksi dari ancaman yang semakin nyata kepada sekutu kami dari Iran," kata Viettor.

Source : VIVAnews

0 comments:

Post a Comment