17 November 2011

China Keberatan dengan Pakta Keamanan AS & Australia


Foto : Juru bicara Menteri Luar Negeri China Liu Weimin (china.org)
Foto : Juru bicara Menteri Luar Negeri China Liu Weimin (china.org)
BEIJING - China tampak keberatan dengan adanya perjanjian kerja sama keamanan Amerika Serikat (AS) dengan Australia dan juga Filipina. China juga mempertanyakan masalah pengerahan kekuatan militer AS di Asia Timur.

Lewat perjanjian keamanan dengan Australia, AS berencana akan mengerahkan 2.500 pasukannya di Australia pada 2012 mendatang. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga menandatangani deklarasi perjanjian pertahanan bersama Filipina.

Saat berkunjung ke Australia, Presiden AS Barack Obama mengatakan, kehadiran militer AS bertujuan untuk memperkuat arsitektur keamanan di Asia. Kehadiran militer AS juga bertujuan untuk membantu pemerintah negara di kawasan Asia dalam menghadapi bencana serta mengamankan wilayah perairan.

Menanggapi hal itu, juru bicara Menteri Luar Negeri China Liu Weimin menyatakan keberatannya. Liu juga mempertanyakan, apakah keuntungan dari kerja sama itu. Liu menegaskan, keberadaan militer asing di kawasan Asia akan mengancam stabilitas dan perdamaian. Demikian seperti diberitakan Chosun, Kamis (17/11/2011).

Bagi China, kehadiran militer AS sama halnya dengan politik pembendungan terhadap China. Liu menegaskan, China tidak pernah terlibat dalam perjanjian militer apapun, seperti halnya yang dilakukan oleh AS, meski demikian, China juga memiliki kewajiban untuk melindungi teritorialnya.

Meski demikian, Obama dan para pejabat AS sempat mengatakan, dirinya sangat menyambut kehadiran China di Asia dan AS tidak akan melancarkan politik pembendungan untuk mengisolasi Beijing. Liu pun berharap, Paman Sam akan selalu memegang perkataannya.

Belakangan ini, China memang tengah bersitegang dengan beberapa negara kawasan Asia Tenggara seperti Filipina dan juga Vietnam. Ketegangan tersebut terjadi akibat sengketa wilayah perairan di Laut China Selatan. Perbincangan mengenai sengketa itu tampaknya akan dibicarakan pada East Asia Summit yang akan berlangsung hari ini.(rhs)



0 comments:

Post a Comment