JAKARTA– Pemerintah sepakat melakukan pembelian dan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dengan anggaran sebesar Rp99 triliun. Dana pembiayaan nanti bisa berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Suhartono mengatakan, seluruh pembiayaan tersebut sudah disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui siding cabinet terbatas. “Secara garis besar sudah fix,tinggal menunggu penetapan dari Menteri Keuangan. Besok atau segera nanti kita bisa jelaskan,yang jelas tadi (rapat) sudah fix,”ujar Agus di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Presiden SBY didampingi Wapres Boediono menggelar rapat terbatas bidang polhukam yang membahas rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan TNI dengan pembelanjaan pinjaman luar negeri tahun 2010-2014. Rapat tersebut dihadiri seluruh menteri terkait dan berlangsung secara tertutup.
Agus mengatakan,dari anggaran yang sudah disetujui, TNI akan membeli beberapa alat pertahanan yang baru seperti tank berkaliber 120 mm, Helikopter AKS, pesawat Sukhoi, jet tempur F16 dan persenjataannya, kapal pengganti Dewa Ruci, Kapal Perusak, dan tank amfibi.TNI juga telah menyiapkan pembelian beberapa suku cadang yang seluruh dananya diambil dari anggaran tersebut.
“Setiap angkatan butuh modernisasi. Kita juga akan mengadakan minimum battle tank karena kita belum bisa membuatnya. Karena itu, kita berupaya untuk disetujuinya kredit ekspor sehingga bisa mengadakan minimum battle tank,”katanya. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, pagu anggaran modernisasi alutsista sekitar Rp99 triliun.
Dari dana sebesar itu, Rp66 triliun akan dipakai untuk pembelian alutsista baru sedangkan sisanya untuk perawatan dan pemeliharaan. “Dana sekitar Rp99 triliun sebenarnya telah ditetapkan dalam baseline sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010- 2014.Namun, rincian tentang pagu baru disepakati dalam sidang kabinet terbatas ini,” ungkapnya di Jakarta kemarin.
Armida juga menjelaskan rapat terbatas kemarin telah menyepakati shoplist atau daftar alutsista yang akan dibeli pemerintah untuk empat tahun ke depan. Bappenas kemudian akan menyurati Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo untuk memberikan rekomendasi.Menkeu nanti yang akan menentukan sumber dana mana yang akan dipakai untuk membeli alutsista, apakah dengan menggunakan rupiah, rupiah murni pendamping, pinjaman dalam negeri, atau pinjaman luar negeri.
“Yang penting lis alutsista yang kurang lebih fix di sidang kabinet selanjutnya,”ujarnya. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pembelian alutsista akan memperhatikan beberapa hal.Di antaranya produsen alutsista apakah itu dalam negeri seperti PT PAL, Pindad, dan Palindo atau dari luar. Pertimbangan lain adalah prioritas di Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL),serta Angkatan Udara (AU) dan yang terakhir pertimbangan pengawasan.
Untuk mengawasi pengadaan alutsista,pemerintah telah membentuk High Level Committee (HLC) yang diketuai Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. HLC terdiri atas beberapa unsur mulai Kementerian Pertahanan,Kementerian Keuangan, Bappenas, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, hingga Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pengadaan tersebut harus melalui proses spesifikasi dan teknologi (spektek) selama satu tahun di masingmasing angkatan. Mengenai sumber pendanaan, Menkeu Agus Martowardojo menjelaskan, pendanaan akan diambil dari kombinasi rupiah, rupiah murni, pinjaman luar negeri, serta pinjaman dalam negeri.
Mantan Dirut Bank Bank Mandiri tersebut mengungkapkan, selain TNI, pagu anggaran tersebut juga memodernisasi alat material khusus (almatsus) kepolisian. Namun, kepolisian juga akan diberi anggaran tersendiri untuk memperbaharui persenjataannya. maesaroh
Source :http://www.seputar-indonesia.com
0 comments:
Post a Comment