TANGERANG - Skuadron Udara 21 Pusat Penerbangan TNI-AD (Puspenerbad) Pondok Cabe menjadi saksi peristiwa penting penyerahterimaan secara resmi Enam unit helikopter Mi-17V5 buatan Rusia untuk memperkuat matra darat TNI.
Penyerahan itu disaksikan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Kepala Staf TNI-AD, Jenderal TNI Pramono Wibowo, dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov pada Jumat (26/8). Pemilihan heli buatan Kazan, Rusia melalui Rosoboronexport itu dilandasi hakekat berbagai operasi yang dilakoni militer Indonesia. Itu adalah operasi militer perang dan operasi militer selain perang.
Di Rusia, Mi-17 juga dikenal dengan nama Mi-8 dan diberi nama panggilan Hip oleh NATO. Dengan potensi bencana alam yang tidak kurang serius, katanya, eksistensi helikopter berdaya angkut 35 tentara infantri bersenjata lengkap itu juga bisa dialihkan ke dalam misi kemanusiaan, mulai dari pemetaan area bencana hingga evakuasi bahan bantuan hingga manusia dan peralatan yang diperlukan.
Dasar perhitungannya adalah, helikopter legendaris buatan Amerika Serikat, Bell (Bell-205 dan Bell-402) yang dimiliki TNI-AD kurang mumpuni untuk kepentingan penggelaran pasukan infantri ke garis depan palagan. Seluruh Bell itu, diketahui hanya mampu mengangkut maksimal 1/3 kekuatan satu batalion infantri.
"Jadi helikopter ini sangat efektif apalagi TNI Angkatan Darat lebih banyak gelaran kekuatan di daerah perbatasan, daratan dan pegunungan," ujar Pramono.
Ivanov yang produk peralatan perang negaranya sejak beberapa tahun lalu dibeli Indonesia jelas sangat senang dengan penyerahterimaan Mi-17 itu. Mekanisme pembelian seluruh Mil, baik Mi-17 ataupun Mi-35P di tubuh Pusat Penerbangan TNI-AD memakai pinjaman negara Rusia kepada Indonesia.
"Besarannya 56 juta dolar AS dengan persyaratan yang sangat ringan dan menguntungkan Indonesia mengingat Indonesia merupakan mitra yang baik," katanya.
Source : ANTARA
0 comments:
Post a Comment