VIVAnews - China sudah mulai menjajal kapal induk bekas Uni Soviet, yang mereka sempurnakan sendiri, ke laut lepas. Manuver itu membuat AS gusar, sehingga berinisiatif meminta pejabat China untuk menjelaskan mengapa mereka sampai perlu membuat kapal induk.
"Kami akan menyambut baik penjelasan yang bisa diberikan China mengenai perlunya sarana [kapal induk] itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, seperti dikutip stasiun berita ABC News, 10 Agustus 2011.
Dia mengaku AS prihatin atas kurang terbukanya China mengenai kemampuan militernya. "Kami memiliki keprihatinan dan mengungkapkan secara terbuka kepada mereka menyangkut kurangnya transparansi dari China mengenai proyeksi kekuatan militernya dan sikap mereka yang kurang memberi akses dan menyangkal telah memiliki kemampuan demikian," lanjut Nuland.
Dia menyatakan bahwa AS selama ini sangat transparan mengenai posisi dan peralatan militer AS. "Kami menginginkan hal yang sama dari China. Transparansi akan meningkatkan rasa saling percaya antarnegara," kata Nuland.
Belum ada tanggapan China atas permintaan AS itu. Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan China, Geng Yansheng, Juli lalu mengatakan bahwa kapal induk yang mereka buat itu hanya untuk "penelitian teknologi, eksperimen, dan pelatihan."
Namun, pejabat militer China, juga menyatakan bahwa kapal induk itu lebih dari sekadar sarana pelatihan. "Semua negara besar di dunia memiliki kapal induk. Itu adalah simbol suatu negara besar," kata Letnan Jenderal Qi Jianguo, Deputi Kepala Staf Umum Pasukan Pembebasan Rakyat China, sebagaimana dikutip harian The Hong Kong Commercial Daily.
"Kami akan menyambut baik penjelasan yang bisa diberikan China mengenai perlunya sarana [kapal induk] itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, seperti dikutip stasiun berita ABC News, 10 Agustus 2011.
Dia mengaku AS prihatin atas kurang terbukanya China mengenai kemampuan militernya. "Kami memiliki keprihatinan dan mengungkapkan secara terbuka kepada mereka menyangkut kurangnya transparansi dari China mengenai proyeksi kekuatan militernya dan sikap mereka yang kurang memberi akses dan menyangkal telah memiliki kemampuan demikian," lanjut Nuland.
Dia menyatakan bahwa AS selama ini sangat transparan mengenai posisi dan peralatan militer AS. "Kami menginginkan hal yang sama dari China. Transparansi akan meningkatkan rasa saling percaya antarnegara," kata Nuland.
Belum ada tanggapan China atas permintaan AS itu. Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan China, Geng Yansheng, Juli lalu mengatakan bahwa kapal induk yang mereka buat itu hanya untuk "penelitian teknologi, eksperimen, dan pelatihan."
Namun, pejabat militer China, juga menyatakan bahwa kapal induk itu lebih dari sekadar sarana pelatihan. "Semua negara besar di dunia memiliki kapal induk. Itu adalah simbol suatu negara besar," kata Letnan Jenderal Qi Jianguo, Deputi Kepala Staf Umum Pasukan Pembebasan Rakyat China, sebagaimana dikutip harian The Hong Kong Commercial Daily.
Military News
- 4 Pesanan Heli Cougar TNI AU Segera Tiba
- Sukhoi Tiba di Lanud Hasanuddin
- Tiga MiG-29 Fulcrum India dikirim
- Up Close and Personal with Leopard II Revolution
- Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini
- Serangan Israel ke Sudan Adalah Persiapan Menyerang Iran
- 44 tank Leopard segera tiba di Indonesia
- Kapal Tercanggih Anak Bangsa Hangus Sebelum Bertempur
- RI beli delapan helikopter Apache AH-64D dari AS
0 comments:
Post a Comment