07 December 2010

Rusia Jual Senjata Canggih ke Suriah, AS dan Israel Panik

Super sonik P-800 Yakhont
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengatakan kepada menteri pertahanan Israel yang sedang dalam kunjungannya ke Washington hari Senin kemarin (20/9) bahwa dirinya berbagi keprihatinan kepada Israel atas rencana Rusia menjual rudal jelajah anti-kapal ke Suriah, kata Sekretaris Pers Pentagon Geoff Morrell.Gates mengatakan kepada Ehud Barak dalam pertemuan yang berlangsung secara pribadi bahwa ia sangat prihatin "tentang proliferasi senjata canggih yang dapat menggoyahkan kawasan itu."

 
Suriah telah menandatangani kesepakatan untuk membeli rudal jelajah super sonik P-800 Yakhont dari Rusia pada tahun 2007. Dan Barak, melakukan perjalanan ke Moskow bulan ini untuk membatalkan perjanjian kerjasama militer tersebut dan mendesak Rusia untuk tidak memberi pasokan senjata kepada Suriah yang hal tersebut kemungkinan dapat menantang perang Israel.


Pemimpin Israel mengatakan penjualan senjata canggih ke Suriah merupakan ancaman besar bagi Israel karena Suriah yang menjadi punggung gerakan Syi'ah Hizbullah Libanon, telah menggunakan senjata buatan Rusia melawan Israel di masa lalu.
Morrell mengatakan bahwa Gates juga mengangkat masalah ini dengan delegasi Rusia sewaktu delegasi Rusia mengunjungi Pentagon pekan lalu. Ketika ditanya secara spesifik, Morrell hanya mengatakan bahwa Gates bertanya kepada rekan-rekan Kremlinnya untuk berhati-hati tentang konsekuensi strategis dari penjualan senjata canggih tersebut ke Suriah.

Suriah sendiri menyangkal telah mempersenjatai Hizbullah, yang juga menikmati dukungan dari Iran. Hizbullah telah membuat Israel terkejut dengan berhasil menembak salah satu kapal perang israel dengan sebuah rudal jelajah selama perang Libanon tahun 2006 lalu.

Israel dan Suriah telah berusaha saling tukar tawaran perdamaian dalam beberapa tahun terakhir namun tetap terbagi atas tuntutan utama mengenai masa depan Dataran Tinggi Golan dan aliansi Damaskus-Teheran.
Pada hari Ahad lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa meskipun terjadi diplomasi intensif, Israel telah gagal menghalangi Rusia dari menjual rudal canggih ke Suriah.

Berbicara pada pertemuan kabinet mingguan di Yerusalem, Netanyahu mengatakan bahwa rencana menteri Rusia untuk terus maju dengan pengiriman rudal P-800 anti-kapal ke Suriah itu "bermasalah" untuk Israel.
"Kami menyesalkan kesepakatan itu yang kini dilakukan secara bertahap," kata Netanyahu, menambahkan bahwa rudal Suriah merupakan bagian dari alasan di balik keputusan baru-baru ini Israel untuk meng-upgrade angkatan udara mereka dengan pesawat tempur baru F-35 buatan Amerika.
"Kita berurusan dengan persenjataan misil dan roket baru dan harus ada respon militer untuk hal itu," katanya. (fq/hrz)


0 comments:

Post a Comment