Sayeret Golani |
Selama ini kita hanya tahu Israel sebagai negara Yahudi yang paling dibenci oleh Arab dan dunia Islam pada umumnya. Tapi tahukan anda kekuatan Israel yang sesungguhnya? Seberapa kuat Angkatan Bersenjata Israel sehingga pada 1956 mampu menghancur-lemburkan pasukan gabungan Mesir-Suriah di Sinai?
Selama ini kita hanya tahu Israel sebagai negara Yahudi yang paling dibenci oleh Arab dan dunia Islam pada umumnya. Tapi tahukan anda kekuatan Israel yang sesungguhnya? Seberapa kuat Angkatan Bersenjata Israel sehingga pada 1956 mampu menghancur-lemburkan pasukan gabungan Mesir-Suriah di Sinai? Salah satu tumpuan Angkatan Darat Israel adalah Sayeret Golani, pasukan infanteri Israel yang sudah diaktifkan sejak 1948. Pasukan baret coklat ini berfungsi sebaai pasukan penyapu bersih wilayah yang telah mereka rebut, sekaligus mengamankan dari serangan musuh.
Reputasi pasukan elit Angkatan Darat Israel ini memang cukup hebat juga. Setidaknya enam operasi militer telah mereka gelar seperti operasi Assaf, Operasi Dekkel,Operasi Hitam, Operasi Horev, Operasi Ovdah, dan Operasi Yiftach.
Operasi Assaf, merupakan operasi militer Israel yang dilancarkan kepada Mesir, di mana Israel Defense Force(IDF) ditugaskan melawan Angkatan Darat Mesir pada 5-7 Desember 1948.
Operasi Assaf ini skalanya kecil karena merupakan bagian dari skema operasi militer besar Israel yakni Operasi Yoav dan Operasi Horev. Tujuan operasi, mengambil-alih kontrol bagian barat Gurun Negev.
Di sinilah peran sentral dari Brigade Golani yang berasal dari batalyon infanteri Gideon. Tugas mereka adalah membersihkan dan mempertahankan posisi IDF di wilayah yang telah mereka kuasai sebelumnya.
Inilah tonggak awal kiprah Sayeret Golani. Karena sejak itu, berkat kehebatannya, Sayeret Golani diputuskan sebagai pasukan khusus IDF dengan spesialisasi keunggulannya dalam memburu pasukan gerilya di wilayah teritorial yang jadi musuhnya.
Namun prestasi paling spektakuler adalah ketika brigade Golani ini pada 1973 dikirim ke Entebbe, Uganda, untuk menyelamatkan 246 orang Yahudi yang disandera pada penerbangan 139, Air France yang dibajak oleh PLO, saat singgah di Athena, Yunani.
Misi berhasil dengan gemilang, padahal pembajakan terjadi di wilayah kedaulatan Uganda yang waktu itu dipimpin oleh Rezim Idi Imin yang sangat otoriter dan mendukung terang-terangan pembajakan yang dilakukan PLO tersebut.
Menurut penelusuran informasi tim riset Global Future Institute, saat ini Sayeret Golanoi telah menjadi pasukan khusus IDF yang berada di bawah divisi ke-36 dan merupakan salah satu unit infanteri yang memiliki dana terbesar di kalangan IDF.
Karekter para personil brigade Golani inipun ternyata cukup kuat dan tangguh. Mereka dikenal sebagai prajurit yang berani mati, bersemangat tinggi dan memiliki inisiatif yang tinggi.
Adapun persenjataan yang mereka miliki antara lain persenjataan berat seperti kendaraan lapis baja Achzarit, yang dirancang ulang dari badan tankT-55 dengan mesin baru, 850 tenaga kuda. Kendaraan lapis baja Achazarit ini dirancang untuk keperluan perang kota. Kegunaannya untuk menangkal serangan bom mobil, ranjau dan serangan pelontar granat yang dilancarkan oleh gerilyawan kota.
Selain itu, brigade Golani juga dilengkapi dengan persenjataan browning high power, Uzi, CAR-15, M21 tactical rifle, M240, AN MS HC white smoke grenade, M67 fragmentation grenade, M9 bayonet.
Beberapa unit khusus yang berada di bawah kendali brigade Golani adalah sebagai berikut:
1. Batalyon Infanteri ke-12 Barak Petir.
2. Batalyon ke-13 Gideon.
3. Batalyon Infanteri ke-5 HABOKI’m KaRishonim
4. Batalyon pengawasan Egoz/pohon kacang(pasukan khusus anti gerilya)
5. Kompi anti tank
6. Kompi teknik
7. Kompi pengawasan Sayeret ke-95
8. Flying Tager,unit elit di Brigade Golani.
9. Kompi Signal ke-35
0 comments:
Post a Comment