
Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia, Hikmanto Juwana mengatakan pengiriman pasukan ke perbatasan Indonesia-Malaysia bukan sebagai unjuk kekuatan kepada Malaysia melainkan hal yang biasa bagi tentara untuk menjaga perbatasan.
"Bukan sebagai unjuk kekuataan, tetapi itu hal yang biasa bagi tentara dalam rangka menjaga perbatasan," kataHikmahanto saat dihubungi okezone, Sabtu (4/9/2010).
Tidak hanya itu saja, jikapun pengiriman tersebut sebagai unjuk kekuatan tentu saja tidak sesuai dengan pidato presdien saat itu. Disamping itu pengiriman pasukan itu bukan untuk mempersiapkan perang.
"Dalam hal ini tidak ada opsi untuk melakukan perang, karena secara hukum internasional perang dilakukan jika untuk membela negara. Artinya, jika Malaysia memuntahkan pelurunya terlebih dulu, maka Indonesia memiliki kewajiban untuk membela negaranya," ucapnya.
Karena jika peluru dimuntahkan oleh Indonesia terlebih dulu, maka Indonesia tidak hanya berhadapan dengan negara Inggris dan lainnya tetapi juga negara di dunia.
"Yang pasti pengiriman ini bukan unjuk kekuatan karena tidak sesuai dengan pidato Presiden," pungkasnya.
Source :okezone.com
Military News
- 4 Pesanan Heli Cougar TNI AU Segera Tiba
- Sukhoi Tiba di Lanud Hasanuddin
- Tiga MiG-29 Fulcrum India dikirim
- Up Close and Personal with Leopard II Revolution
- Tank Leopard Tiba di Jakarta Hari Ini
- Serangan Israel ke Sudan Adalah Persiapan Menyerang Iran
- 44 tank Leopard segera tiba di Indonesia
- Kapal Tercanggih Anak Bangsa Hangus Sebelum Bertempur
- RI beli delapan helikopter Apache AH-64D dari AS
0 comments:
Post a Comment