Dunia sudah banyak berubah. Sedikitnya ada enam titik konflik di dunia yang membutuhkan kecepatan angkut peralatan dan logistik militer. Di benua Amerika bagian Selatan terdapat di kawasan Andes, di benua Eropa terjadi di selatan Eropa, di benua hitam Afrika di kawasan sub Sahara, serta tetangganya, Timur Tengah dan seputar Afghanistan, Irak, Pakistan, juga India. Titik rawan lainnya adalah di kawasan Asia Tenggara.
Sampai detik ini, armada pesawat angkut militer Eropa masih mengandalkan "Si Herky" ataupun C-160 Transall buatan Jerman. Usianya rata-rata sudah mencapai 15 tahun plus. "Herky" mutakhir versi C-130J yang dipesan RAF (AU Kerajaan Inggris) sebanyak 25 unit-belum pula mampu memenuhi persyaratan tersebut. Masih dinilai lamban (350 knot) dan ketinggian jelajahnya masih di bawah 30.000 kaki.
AS tidak mau menyerah begitu saja. Dimunculkanlah pesawat angkut jet C-17 Globemaster dengan kemampuan jelajah 450 knot. Sayangnya, produk AS ini kurang memenuhi persyaratan mendarat di landasan pendek-kasar. Faktor lainnya, terbang jelajahnya pada ketinggian 30.000 kaki dibandingkan pesawat angkut turboprop A400M yang dirancang Airbus Military untuk terbang pada ketinggian 39.000 kaki dengan kecepatan 0,68 sampai 0,72 Mach. Jarak terbang nonstop sejauh 5.000 mil laut dengan MTOW (maximum take-off weight) 130 ton. Maksimum payload-nya 37 ton.
Program A400M, "Herky" abad 21, kehadirannya tambah dipacu oleh keputusan delapan AU dengan memesan 196 unit Jerman (73), Prancis (50), Inggris (25), Turki (10), Spanyol (27), Belgia (7), Portugal (3), dan Luxemburg (1). Pesawat pertama dijadwalkan melaksanakan terbang perdananya pada 2006, disusul kemudian dengan penyerahaan pesanan di mulai 2008. Delapan AU Eropa yang bakal mengoperasikan jenis pesawat angkut baru ini total pesanannya bernilai 11,25 miliar ponsterling.
Pengalaman yang diperoleh pabrik Airbus memproduksi pesawat angkut komersial akan melengkapi pula pesawat A400M bermesin empat turboprop TP400 dengan 10.000 shp (shaft horse-power) yang memutar delapan bilah baling-balingnya. Selain avionik digital mutakhir, two-man cockpit-nya juga dilengkapi kemudi fly-by-wire, serupa kemudi pesawat penumpang keluarga Airbus A330 dan A340. Di samping night vision glass cockpit dan sidestick flight-by-wire, kokpit A400M dilengkapi dua head-up display (HUD) yang umumnya terdapat dalam kokpit jet tempur mutakhir.
Tujuh layar CRT besar dan dua kemudi (sidestick) fly-by-wire sangat signifikan dalam kokpit A400M. Dua HUD tergantung di depan penerbangnya, memberi kemudahan dan kenyamanan bagi penerbang untuk menerbangkan A400M. Terlebih lagi dibuat tambah "enak" dengan pandangan keluar yang panoramik, melebihi kokpit pesawat sipil ataupun pesawat militer lainnya yang disebut dalam JAR 25 dan MIL-STD 850B keempat mesin dengan delapan bilah baling-baling berdiameter 17,5 kaki, dengan leluasa dapat terlihat oleh pilotnya.
Kokpitnya tambah nyaman dengan dilengkapi dua tempat tidur untuk awaknya beristirahat dalam penerbangan jarak jauh. Selain ini, juga dilengkapi dapur, sementara kamar kecil terdapat pada dek bawah.
Richard Thompson, Commercial Director Airbus Military SAS dalam TPB 2002 menerangkan, Prancis akan bertanggung jawab membuat kokpit A400M, sistem kontrol, hidung pesawat, kedudukan mesin dan center-wing box. "Jerman akan membuat badan utama pesawat, termasuk ramp door dan pintu-pintu lainnya, ekor tegak pesawat, sponson perangkat pendarat dan sistem penanganan kargo. Inggris yang berpengalamanan membuat sayap-sayap pesawat Airbus, akan membuat sayap A400M, termasuk mendesain wing outer box dan spar dengan Jerman menyumbang desain wing panel-nya," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, Belgia akan membuat leading edge sayap dan flap track, alat-alat mekanisme dan fairing. Turki akan menyumbang pembuatan aileron dan permukaan spoiler serta bagian belakang badan pesawat. Portugal akan memasok fairing sayap dan badan, elevator dan komponen dari kemudi naik-turun (elevator). Spanyol akan membuat elevator-nya, engine nacelle, dan perakitan akhir A400M.
Keunikan lain dari A400M adalah mesin turboprop TP400 dibuat secara "gado-gado" oleh sebuah konsorsium terdiri dari Fiat-Avio (Italia), ITP (Spanyol), MTU (Jerman), Rolls-Royce (Inggris), SNECMA (Prancis), Techspace Aero (Belgia), dan TAI (Turki).
Ruang kargonya yang dirancang untuk menerima multi barang, antara lain dirancang untuk dapat mengangkut 116 sampai 120 pasukan dengan peralatan tempur lengkap. Dalam versi mix-cargo, dapat angkut 54-57 pasukan dan sembilan pallet kargo. Sebagai pesawat kargo, mampu angkut sembilan pallet 88 x 108 inci dan sebagai pesawat medevac, dilengkapi 60 bangku stretcher dan 10 perawat. Untuk mengangkut kargo non-pallet, mampu menampung dua heli serang Cougar, Tigre atau Apache, tiga armoured personnel carrier, lima truk dengan tujuh ton trailer atau sebuah (tank) Howitzer. Dapat pula mengangkut dua truk lima ton dengan dua kanon 105 mm, atau sebuah sistem rudal Patriot ataupun enam jip Land Rover dengan trailer-nya.
Sementara dalam versi pesawat angkut kemanusiaan, A400M mampu mengangkut sebuah mobile crane, sebuah dump truck dan excavator, menerima 40 kaki ISO container serta semi-articulated truck dengan container sepanjang 20 kaki. Keunikan lain yang dimilikinya, mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara. Alat pengisian bahan bakar terdapat di atas kokpit. Dengan kemampuan ini membuatnya mampu terbang lebih jauh lagi tanpa mendarat. Sekaligus pula, bisa diubah menjadi pesawat tanker bagi pesawat tempur ataupun pesawat angkut jenis yang sama.
Dengan keistimewaan yang menjejali A400M, tampaknya pesaingnya harus pula bekerja keras agar C-130J Hercules mampu bertahan dalam abad 21. Setidaknya, sekarang sudah banyak AU berbagai negara melirik produk buatan Airbus Military ini.
DATA TEKNIS AIRBUS 400M
Panjang Badan : 42,2 m
Tinggi : 14,7 m
Bentang Sayap : 42,4 m
Ruang Kargo ; 92 m2
Volume Kargo (bruto) : 356 m3
Kapasitas bahan bakar : 64.030 liter
Kecepatan Jelajah : 0,68-0,72 Mach
Mesin : 4 x 10.000 shp turboprop
Awak : 2 (+ 1 loadmaster)
Max. tactical TO Weight (2,5g) : 116.500 kg
Max Logistic TO Weight (2,5g) : 130.000 kg
0 comments:
Post a Comment