MOSKOW - Rusia dikabarkan mengirimkan armada angkatan laut (AL) dengan tujuh kapal perang ke pangkalan Angkatan Laut Rusia di Tartous, Suriah. Armada AL Rusia ini dipimpin oleh sebuah kapal perusak.
"Laksamana Chabanenko dan tiga kapal lainnya telah meninggalkan pangkalan mereka dari Severomorsk di Kutub Utara dan tengah dalam perjalanan menuju Laut Mediterania. Mereka akan bergabung dengan kapal patroli Rusia Yaroslav Mudry sebagai kapal bantuan," sebut Interfax, dalam laporannya yang dilansir AFP, Rabu, (11/7/2012).
Selain itu dalam laporannya Interfax juga menyebutkan, kapal patroli Smetlivy dari Armada Laut Hitam Rusia yang sebelumnya menempati pangkalan AL Rusia di Sevastopol, Ukraina, juga tengah berlayar menuju Tartous.
"Kapal mendapat panggilan untuk menuju Pelabuhan Tartous. Perjalanan itu berlangsung sesuai dengan rencana militer yang telah dipersiapkan armada Rusia," ujar sebuah sumber yang enggan menyebutkan namanya.
Namun, sumber yang memberikan informasi tersebut bersikeras bahwa langkah yang ditempuh AL Rusia ini sama sekali tidak terkait dengan meningkatnya eskalasi konflik di Suriah.
"Di Tartous, kapal akan mendapat pasokan bahan bakar, air dan makanan. Penyebaran AL Rusia di kawasan itu akan berlangsung hingga akhir September mendatang," ujar sumber tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia kabarnya telah mengkonfirmasi informasi ini melalui pernyataannya bahwa penyebaran AL Rusia akan difokuskan di Laut Mediterania. Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebutkan, akan melibatkan Armada Laut Utara dan Armada Laut Hitam dalam langkah penyebaran ini.
Namun, Negeri Beruang Merah itu tidak menjelaskan lebih lanjut terkait dengan kehadiran sejumlah armada perang tersebut di Laut Mediterania.
Bukan kali ini saja Rusia mengirimkan kapal perang ke Laut Mediterania, pada awal Juni lalu sejumlah kapal perang Rusia dari Armada Laut Hitam kabarnya juga berlayar menuju Laut Mediterania. Rusia mengatakan, langkah ini berkaitan erat demi kepentingan melindungi basis logistik Rusia yang berada di Tartous.
Rusia sempat membantah laporan media Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan bahwa kehadiran kapal-kapal Rusia di Tartous bertujuan untuk mendukung kelanggengan rezim Suriah.
Kabar terakhir menyebutkan, Rusia mengatakan pihaknya tidak akan mengirimkan senjata baru ke Suriah selama perang internal masih terjadi di negara itu. Kedua negara yang memiliki hubungan dekat ini diketahui memiliki kontrak penjualan senjata ke Suriah.
Namun, meningkatnya eskalasi konflik di Suriah membuat pengiriman senjata-senjata ini pun ditunda. AS pun kabarnya menyambut baik langkah Suriah ini.
Source : Okezone
0 comments:
Post a Comment