Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 30 orang prajurit resmi memperkuat pasukan elit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL, setelah menyelesaikan pendidikan khusus selama delapan bulan di Pusat Pendidikan Infantri Marinir Kobangdikal, Surabaya.
Ke-30 prajurit Taifib itu resmi dikukuhkan dalam penutupan Pendidikan Intai Amfibi angkatan ke-38 di Lapangan Komando Pendidikan Marinir, Gunungsari, Surabaya, Kamis. Harap diketahui, rekrutmen calon anggota Taifib bukan atas penunjukan atasan namun suka-rela dan komandan satuan memberi rekomendasi alias ijin.
Program pendidikan pasukan elit TNI AL itu sebenarnya diikuti 36 prajurit. Enam orang prajurit dinyatakan tidak lulus dan tidak memenuhi kualifikasi sehingga dikembalikan ke kesatuannya.
Sedangkan ke-30 prajurit yang lulus, sementara dikembalikan ke kesatuan asal sambil menunggu penempatan ke kesatuan baru, yakni Batalion Taifib-1 Marinir Surabaya dan Batalion Taifib-2 Marinir di Jakarta.
"Pendidikan Intai Amfibi bertujuan menyiapkan prajurit pilihan dalam tugas pengintaian dan penyelidikan dalam operasi amfibi dan operasi lain," kata Komandan Kodikmar Kolonel (Mar) Hasanuddin, dalam amanat yang dibacakan Wakil Komandan Kodikmar Kolonel (Mar) Lasmono.
Korps Marinir Amerika Serikat memiliki satuan sejenis ini yang bertanggung jawab atas pengintaian di belakang garis musuh, intelijen, penyiapan jalur pendaratan dan penyerbuan hingga jalur untuk meninggalkan arena. Tidak kalah penting adalah demolisi instalasi penting musuh.
Dari seluruh negara ASEAN, cuma Indonesia yang memiliki korps marinir. Operasi pendaratan amfibi merupakan satu dari dua operasi militer masif yang paling rumit; satunya lagi adalah operasi gabungan udara-lintas udara.
Source : Antaranews
0 comments:
Post a Comment